TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mega Tbk. Kostaman Thayib yakin masuknya Grup Salim sebagai salah satu pemegang saham terbesar dapat memberi nilai tambah kinerja perseroan tahun ini. "Semoga bisa menambah added value bagi Bank Mega," katanya ketika dihubungi, Jumat, 8 Januari 2021.
Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama menjadi pemegang saham terbesar kedua di Bank Mega (MEGA) setelah memborong saham bank milik Chairul Tanjung tersebut di penghujung tahun lalu. Dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 7 Januari 2021, Indolife menggenggam 422.807.744 lembar saham MEGA setelah transaksi atau 6,07 persen.
Lebih jauh Kostaman menyatakan, fungsi intermediasi ke depan pun akan memasukkan potensi pembiayaan maupun penghimpunan dana dari semua usaha terafiliasi dengan Grup Salim.
Ia juga memastikan belum ada rencana mengubah strategi bisnis perusahaan setelah Grup Salim memborong saham perseroan hingga Rp 2,7 triliun beberapa waktu lalu. "Belum ada rencana kesana (diarahkan ke sektor baru dan bank digital)," kata Kostaman.
Kostaman belum dapat menyampaikan target pertumbuhan kinerja kredit, DPK, dan laba perseroan pada tahun ini. Dia mengatakan rencana bisnis bank (RBB) Bank Mega 2021 setelah penyajian laporan keuangan posisi akhir 2020 dan hasil pertemuan membahas RBB bersama dengan OJK.
Sementara itu, Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin memperkirakan Bank Mega dapat lebih leluasa melakukan ekspansi bisnis ke jaringan bisnis Grup Salim. Bank Mega juga akan mendapatkan kepercayaan lebih dari investor sebagai bank publik.